Kamis, 25 Februari 2016

We Are Not Here part VII

Ternyata itu adalah Mr.Z dia membangun Jors,Hans,Nat. Mereka bertiga pun tidak bangun,Jors memeluk Kaki kursi dan Hans memeluk Nat bahkan sebaliknya. Akhirnya Mr.Z mengambil 2 ember yang berisikan pewangi lantai dan mengankatnya dan menyiram nya kemereka bertiga. Mereka bertiga pun terbangun dengan wajah kaget. “ ah Mr.Z ngapaain disini? “ tanya  Jors. Tujuan Mr.Z datang adalah menjemput mereka untuk pergi ke Thailand karena Mr.Z mendapatkan informasi bahwa saat ini buronan sedang menuju Thailand. Mereka bertiga pun membereskan semua pakaian dan lain-lain dan membawa koper nya dan segera berangkat.

         Setelah sampai di Thailand,Mr.Z dan kami bertiga segera mengambil Taxi dan segera menuju kantor tempat Mr.Z mendapatkan informasi melalui telefon. Setelah kami sampai sekitar jam 07:00 A.M kami pun melihat dan ini tidak layak disebut kantor sebab bangunan nya terlihat sederhana dan tidak terlalu besar. Kami pun segera masuk dan isi rumah nya sangat luas dan mewah serta semua barangnya terbuat dari bahan mudah pecah semua. “ Don’t fuck the girl by face” kata hans. “ hey man,Don’t judge book by cover woy “ kata martin sembari memukul punggung Hans. Kami pun langsung menuju ke lantai paling bawah,setelah kami keluar dari lift  kami melihat laut antartika didalam sini sebab kolam nya sangat luas dan kami pun melihat seseorang diujung sana dan kami pun segera menghampiri nya. Ternyata dia adalah seorang  PETRUS ( pembunuh misterius ) di Thailand. Sang PETRUS mempunyai misi buat mereka bertiga dan sebagai imbalannya dia akan memberikan lokasi kelompok yang kita cari, Misi sang petrus adalah membunuh 2 bandar narkoba ternama dan Sang Petrus berusaha membunuh nya tetapi tidak bisa dan misi kedua yaitu menghancurkan benteng sekelompok bersenjata yang ingin mengembang biakan ideologi mereka di Thailand ini. Sang petrus bersama tim nya selalu  gagal dan dia mendengar bahwa ada 3 remaja indonesia yang mempunyai skill dan akurasi yang melebihi sekelompok militer yang hanya bermabok dan bermain cewe. Dan misi yang terakhir LAKUKAN.

    Kami pun dipersenjatai oleh mereka,persedian perlengkepan lebih bagus dan canggih di negara ini dibandingkan dengan Indonesia. Keesokan hari pada pagi pagi kami bersiap siap untuk menangkap 2 bandar narkoba itu yang informasi nya mereka sedang menuju sebuah toko bunga di ujung Jl.Streetwang. Hanya kami bertiga yang melakukan misi ini sebab mereka percaya masalah ini pasti akan berhasil tanpa campur tangan team petrus. Kami pun sampai dan segera melihat sekitar toko itu tapi tidak ada satupun orang yang mencurigakan masuk ketoko itu dan beberapa jam kemudian seorang lelaki memakai pakain kotor dan tidak layak pakai memasuki toko itu dan kami pun sedikit curiga dan Nat mengawasi orang itu sampai di keluar toko sedangkan Jors dan Hans mencari orang lain yang mencurigakan. Sudah lebih dari 2 jam lelaki gembel itu tidak keluar dari toko dan kami pun makin curiga dan Nat pun segera turun dan memasuki toko itu sedangkan kami berdua mengawasi dari atas. Nat pun memasuki toko itu dan pura- pura membeli sebucket bunga untuk kakak nya. Nat pun tidak melihat orang gembel itu didalam toko sedangkan daritadi si Nat tidak melihat gembel itu keluar dari toko. Nat pun berkeliling untuk mencari pintu rahasia sebab dia yakin dibawah toko ini pasti ada sebuah ruangan transaksi. Beberapa menit kemudian Nat tidak menemukan apapun dan segera membayar dan keluar dari toko itu dan segera menuju ketempat kami. Nat memberitau kepada kami tentang hal itu. Sampai malam kami mengawasi toko itu dan jam 23:00 Hans melihat gembel itu keluar dari toko dan memasuki taxi untuk pergi ke suatu tempat dan kami pun segera masuk mobil kami dan segera mengikuti dia. Jors pun sudah kesal dan segera mengejar taxi itu dan memotong jalur untuk berada persis didepannya. Setelah berhasil Jors menghentikan mobil dan taxi itu pun otomatis berhenti dan kami pun berhenti disebuah perumahan yang sunyi. Jors pun segera mengambil laras panjangnya sambil keluar dari mobil dan langsung menembaki taxi itu. Hans dan Nat pun langsung menuju taxi itu dan menarik gembel itu keluar dari mobil.Feeling kami pun benar,gembel itu membawa 3 plastik LED dan 2 bungkus Nata raja dan juga 1 kardus daun pembawa kebahagiaan. Kami pun membawa gembel itu kegudang kosong dan mengikat nya. Hans pun tidak yakin bahwa bandar narkoba itu adalah seorang gembel dan dia pun bertanya tentang keberadaan bos nya tetapi gembel itu hanya diam. Nat pun menarik pelatuk pistol dan menembaki kaki nya dan Jors pun menenangkan Nat. Seputar pagi sekitar jam 3 an akhir nya gembel itu membuka mulut dan memberitahu keberadaan bos nya yaitu di sebuah kantor perusahaan jasa. Kami pun segera kembali sambil membawa bukti fisik itu dan gembel itu. Kami pun memberitahu nya kepada Sang Petrus dan Petrus menyuruh kami bersiap siap untuk menangkap nya. Ayam pun menghasilkan bunyi dan kami pun segera berangkat. Setelah sampai kami pun disambut dengan tembakan hangat. Kami pun menerobos pagar nya dan tancap gas sampai kedepan pintu masuk ,Jors dan Petrus pun masuk sedangkan Nat dan Hans menembaki musuh yang berada dilapangan perusahaan itu. Tumpah darah itu terjadi selama sejam lebih dan akhir nya kami berhasil menangkap satu bandar narkoba itu dan satu nya lagi terbunuh oleh Jors. Kami pun segera turun menghampiri Nat dan Hans dan segera menuju balik bersama 1 bandar narkoba dan satu mayat bandar narkoba. Kami pun sampai dan petrus menyuruh untuk mengotopsi mayat itu dan kami pun disuruh kumpul di bawah. Setelah Petrus menyelesaikan otopsi itu dia pun turun kebawah. Dia pun memberi tahu bahwa dia adalah mahasiswa lulusan yang sama dengan Joko yang diduga oleh kami dalang disemua ini yaitu dari universitas Boston jurusan elektronika. Kami pun menyimpan informasi itu dan Petrus meminta besok kami bersiap siap untuk menyerang markas penentang pemerintah thailand. Keesokan pagi nya kami pun bersiap siap dengan peralatan lengkap dan segera menuju markas itu didaeah pelabuhan thailand. Setelah kami sampai kami pun segera masuk tetapi tidak ada satupun orang disitu dan sebuah lonceng pelabuhan pun terdengar dan ada lampu kapal yang menyela kami pun segera menghampiri dan ternyata mereka sudah melarikan diri dan kapal itu adalah kapal pengangkut pasukan mereka yang terakhir. Petrus pun menemukan sebuah ponsel dan dia menduga bahwa ini adalah ponsel salah satu dari mereka dan Hans pun menyuruh mengecek sms nya dan “ BINGGO “. Mereka akan pergi ke vietnam dan kami pun segera menuju bandara untuk pergi ke Vietnam dengan pesawat pribadi Petrus.


PENGEN TAHU KAN KELANJUTANNYA ? TUNGGU YE JANGAN LUPA LIKE,SHARE DAN COMMENT DAN FOLLOW.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TOBE CONTINUED ~~~~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar