Ternyata itu adalah Mr.Z dia membangun
Jors,Hans,Nat. Mereka bertiga pun tidak bangun,Jors memeluk Kaki kursi dan Hans
memeluk Nat bahkan sebaliknya. Akhirnya Mr.Z mengambil 2 ember yang berisikan
pewangi lantai dan mengankatnya dan menyiram nya kemereka bertiga. Mereka
bertiga pun terbangun dengan wajah kaget. “ ah Mr.Z ngapaain disini? “
tanya Jors. Tujuan Mr.Z datang adalah
menjemput mereka untuk pergi ke Thailand karena Mr.Z mendapatkan informasi
bahwa saat ini buronan sedang menuju Thailand. Mereka bertiga pun membereskan
semua pakaian dan lain-lain dan membawa koper nya dan segera berangkat.
Setelah sampai di Thailand,Mr.Z dan kami bertiga segera mengambil Taxi
dan segera menuju kantor tempat Mr.Z mendapatkan informasi melalui telefon.
Setelah kami sampai sekitar jam 07:00 A.M kami pun melihat dan ini tidak layak
disebut kantor sebab bangunan nya terlihat sederhana dan tidak terlalu besar.
Kami pun segera masuk dan isi rumah nya sangat luas dan mewah serta semua
barangnya terbuat dari bahan mudah pecah semua. “ Don’t fuck the girl by face”
kata hans. “ hey man,Don’t judge book by cover woy “ kata martin sembari
memukul punggung Hans. Kami pun langsung menuju ke lantai paling bawah,setelah
kami keluar dari lift kami melihat laut
antartika didalam sini sebab kolam nya sangat luas dan kami pun melihat
seseorang diujung sana dan kami pun segera menghampiri nya. Ternyata dia adalah
seorang PETRUS ( pembunuh misterius ) di
Thailand. Sang PETRUS mempunyai misi buat mereka bertiga dan sebagai imbalannya
dia akan memberikan lokasi kelompok yang kita cari, Misi sang petrus adalah
membunuh 2 bandar narkoba ternama dan Sang Petrus berusaha membunuh nya tetapi
tidak bisa dan misi kedua yaitu menghancurkan benteng sekelompok bersenjata
yang ingin mengembang biakan ideologi mereka di Thailand ini. Sang petrus
bersama tim nya selalu gagal dan dia
mendengar bahwa ada 3 remaja indonesia yang mempunyai skill dan akurasi yang
melebihi sekelompok militer yang hanya bermabok dan bermain cewe. Dan misi yang
terakhir LAKUKAN.
Kami pun
dipersenjatai oleh mereka,persedian perlengkepan lebih bagus dan canggih di
negara ini dibandingkan dengan Indonesia. Keesokan hari pada pagi pagi kami
bersiap siap untuk menangkap 2 bandar narkoba itu yang informasi nya mereka
sedang menuju sebuah toko bunga di ujung Jl.Streetwang. Hanya kami bertiga yang
melakukan misi ini sebab mereka percaya masalah ini pasti akan berhasil tanpa
campur tangan team petrus. Kami pun sampai dan segera melihat sekitar toko itu
tapi tidak ada satupun orang yang mencurigakan masuk ketoko itu dan beberapa
jam kemudian seorang lelaki memakai pakain kotor dan tidak layak pakai memasuki
toko itu dan kami pun sedikit curiga dan Nat mengawasi orang itu sampai di
keluar toko sedangkan Jors dan Hans mencari orang lain yang mencurigakan. Sudah
lebih dari 2 jam lelaki gembel itu tidak keluar dari toko dan kami pun makin
curiga dan Nat pun segera turun dan memasuki toko itu sedangkan kami berdua
mengawasi dari atas. Nat pun memasuki toko itu dan pura- pura membeli sebucket
bunga untuk kakak nya. Nat pun tidak melihat orang gembel itu didalam toko
sedangkan daritadi si Nat tidak melihat gembel itu keluar dari toko. Nat pun
berkeliling untuk mencari pintu rahasia sebab dia yakin dibawah toko ini pasti
ada sebuah ruangan transaksi. Beberapa menit kemudian Nat tidak menemukan
apapun dan segera membayar dan keluar dari toko itu dan segera menuju ketempat
kami. Nat memberitau kepada kami tentang hal itu. Sampai malam kami mengawasi
toko itu dan jam 23:00 Hans melihat gembel itu keluar dari toko dan memasuki
taxi untuk pergi ke suatu tempat dan kami pun segera masuk mobil kami dan
segera mengikuti dia. Jors pun sudah kesal dan segera mengejar taxi itu dan
memotong jalur untuk berada persis didepannya. Setelah berhasil Jors menghentikan
mobil dan taxi itu pun otomatis berhenti dan kami pun berhenti disebuah
perumahan yang sunyi. Jors pun segera mengambil laras panjangnya sambil keluar
dari mobil dan langsung menembaki taxi itu. Hans dan Nat pun langsung menuju
taxi itu dan menarik gembel itu keluar dari mobil.Feeling kami pun benar,gembel
itu membawa 3 plastik LED dan 2 bungkus Nata raja dan juga 1 kardus daun
pembawa kebahagiaan. Kami pun membawa gembel itu kegudang kosong dan mengikat
nya. Hans pun tidak yakin bahwa bandar narkoba itu adalah seorang gembel dan
dia pun bertanya tentang keberadaan bos nya tetapi gembel itu hanya diam. Nat
pun menarik pelatuk pistol dan menembaki kaki nya dan Jors pun menenangkan Nat.
Seputar pagi sekitar jam 3 an akhir nya gembel itu membuka mulut dan
memberitahu keberadaan bos nya yaitu di sebuah kantor perusahaan jasa. Kami pun
segera kembali sambil membawa bukti fisik itu dan gembel itu. Kami pun
memberitahu nya kepada Sang Petrus dan Petrus menyuruh kami bersiap siap untuk
menangkap nya. Ayam pun menghasilkan bunyi dan kami pun segera berangkat. Setelah
sampai kami pun disambut dengan tembakan hangat. Kami pun menerobos pagar nya
dan tancap gas sampai kedepan pintu masuk ,Jors dan Petrus pun masuk sedangkan
Nat dan Hans menembaki musuh yang berada dilapangan perusahaan itu. Tumpah
darah itu terjadi selama sejam lebih dan akhir nya kami berhasil menangkap satu
bandar narkoba itu dan satu nya lagi terbunuh oleh Jors. Kami pun segera turun
menghampiri Nat dan Hans dan segera menuju balik bersama 1 bandar narkoba dan
satu mayat bandar narkoba. Kami pun sampai dan petrus menyuruh untuk mengotopsi
mayat itu dan kami pun disuruh kumpul di bawah. Setelah Petrus menyelesaikan
otopsi itu dia pun turun kebawah. Dia pun memberi tahu bahwa dia adalah
mahasiswa lulusan yang sama dengan Joko yang diduga oleh kami dalang disemua
ini yaitu dari universitas Boston jurusan elektronika. Kami pun menyimpan
informasi itu dan Petrus meminta besok kami bersiap siap untuk menyerang markas
penentang pemerintah thailand. Keesokan pagi nya kami pun bersiap siap dengan
peralatan lengkap dan segera menuju markas itu didaeah pelabuhan thailand.
Setelah kami sampai kami pun segera masuk tetapi tidak ada satupun orang disitu
dan sebuah lonceng pelabuhan pun terdengar dan ada lampu kapal yang menyela
kami pun segera menghampiri dan ternyata mereka sudah melarikan diri dan kapal
itu adalah kapal pengangkut pasukan mereka yang terakhir. Petrus pun menemukan
sebuah ponsel dan dia menduga bahwa ini adalah ponsel salah satu dari mereka dan
Hans pun menyuruh mengecek sms nya dan “ BINGGO “. Mereka akan pergi ke vietnam
dan kami pun segera menuju bandara untuk pergi ke Vietnam dengan pesawat
pribadi Petrus.
PENGEN TAHU KAN KELANJUTANNYA ? TUNGGU YE JANGAN
LUPA LIKE,SHARE DAN COMMENT DAN FOLLOW.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TOBE
CONTINUED ~~~~~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar